Kata Pramoedya Ananta Toer
259 quotes have been tagged as pramoedya ananta toer.
Kata pramoedya ananta toer. Kalau tidak punya itu lantas apa harga hidup kita ini. 470 quotes from pramoedya ananta toer. Pramudya ananta tur 6 february 1925 30 april 2006 was an indonesian author of novels short stories essays polemics and histories of his homeland and its people. Pramoedya ananta toer 99 di sana di kampung nelayan tetesan deras keringat membuat orang tak sempat membuat kehormatan bahkan tak sempat mendapatkan nasi dalam hidupnya terkecuali jagung tumbuk yang kuning.
Tentang pramoedya ananta toer. Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Laut tetap kaya takkan kurang cuma hati dan budi manusia semakin dangkal d. Pramoedya ananta toer eyd.
Pramoedya dilahirkan di blora pada tahun 1925 di jantung pulau jawa di sebelah timur pulau sumatera sebagai anak sulung dalam keluarganya. Menulis adalah bekerja untuk keabadian berterimakasihlah pada segala yang memberi kehidupan and dalam hidup kita cuma satu yang kita punya yaitu keberanian. Pramoedya ananta toer penulis dari indonesia 1925 2006 50 sebagai pengarang saya masih lebih percaya kepada kekuatan kata daripada kekuatan peluru yang gaungnya hanya akan berlangsung sekian bagian dari menit bahkan detik. Pramoedya ananta toer 6 februari 1925 30 april 2006 lahir blora jawa tengah.
- Kata Ucapan Selamat Ulang Tahun Untuk Diri Sendiri
- Kata Kata Dinginnya Malam
- Permainan Tebak Kata Dengan Gerakan
Ayahnya adalah seorang guru sedangkan ibunya seorang penjual nasi. Kumpulan kata mutiara pramoedya ananti toer. 440 ditemukan tentang pramoedya ananta toer pramoedya dilahirkan di blora pada tahun 1925 di jantung pulau jawa di sebelah timur pulau sumatera sebagai anak sulung dalam keluarganya. Semasa hidupnya telah menghasilkan lebih dari 50 karya sastra dan telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa.
His works span the colonial period under dutch rule indonesias struggle for independence its occupation by japan during the second world war as well as the post colonial authoritarian regimes of sukarno and suharto and are infused with personal and national history.